Thursday Nov 07, 2024

Pengalaman booster vaksin Pfizer

Sejak bulan Januari 2022, saya bolak-balik mengecek tiket booster vaksin tersebut di Peduli Lindungi. Meski saya juga awalnya masih ragu apakah akan booster atau tidak. Dan ketika awal bulan Februari, akhirnya tiket booster pun sudah ada. Saya yang awalnya masih ragu, akhirnya mulai mencari-cari lokasi terdekat yang menyediakan booster vaksin. Saya mencari informasi melalui twitter dan mendapatkan lokasi terdekat yaitu di Tebet.

Baca juga: Booster vaksin COVID-19, perlukah?

Saya berangkat pagi hari jam setengah 7 dengan pemikiran bahwa antusiasme masyarakat belum sepenuhnya meningkat sehingga mungkin saya akan mendapatkan tiket nomor di bawah 10. Ternyata eh ternyata pas sampai saya mendapatkan nomor 139! Hahahahaha rupanya meski lokasi masih terbilang tidak ramai tapi banyak yang mengambil nomor dan lalu pulang lagi. Kuota peserta booster vaksin hari itu hanya 150, syukurlah saya masih bisa dapat kuota.

Setelah mendapat nomor, saya melipir untuk mencari sarapan. Tidak jauh berjalan ternyata ada gerobak mie ayam. Akhirnya saya sarapan mie ayam dulu. Menjelang pukul setengah delapan saya kembali ke lokasi dan mengantri pemanggilan nomor.

Saat nomor dipanggil, Petugas meminta tiket yang sudah ada di aplikasi Peduli Lindungi untuk ditunjukkan. Saya mengantri dengan berdiri dan akhirnya duduk di kursi yang masih kosong. Sambil mengamati, ternyata banyak sekali masyarakat yang hanya mengambil nomor pagi hari tapi tidak kembali lagi. Sehingga banyak nomor yang terlewati. Sayang sekali karena mungkin ada orang lain yang tadi sudah datang namun kuota sudah penuh. Namun dengan begitu juga, antrian menuju nomor saya menjadi lebih cepat.

Setelah menunjukkan bukti tiket vaksin, petugas mengukur suhu dan mengisi kelengkapan formulir. Setelah itu, saya menuju lantai atas untuk nantinya akan dipanggil lagi.

Saya memilih spot yang dekat jendela terbuka di mana pemandangannya lumayan ciamik buat bengong hehe.

Akhirnya nomor-nomor dipanggil masuk bergiliran. Vaksin yang akan diterima hari itu adalah Pfizer. Dokter di dalam ruangan kembali mengecek suhu dan menanyakan perihal vaksin pertama dan kedua. Setelah mengantri sekitar 10 menit dengan menggeser tempat duduk bergantian, akhirnya tibalah waktu untuk saya disuntik.

Rasanya nggak sesakit waktu vaksin pertama. Saya pun mengantri sertifikat vaksin selesai dicetak. Meski sudah ada di aplikasi nantinya, namun sertifikat tercetak ini masih dibutuhkan untuk yang tidak memiliki ponsel. Sambil menunggu bukti vaksin dicetak, sambil kami juga evaluasi apakah ada KIPI yang langsung muncul. Setelah menerima bukti vaksin akhirnya saya pulang dijemput anak-anak.

Pulangnya saya mulai merasakan sakit di lengan yang disuntik dan sakit kepala. Saya akhirnya minum obat sakit kepala dan tidur. Jika mendapatkan suntikan vaksin Pfizer memang kabarnya tidak boleh melakukan aktifitas berat selama seminggu ke depan.

Semoga pandemi segera berlalu ya. Supaya semuanya bisa beraktifitas lagi dengan tetap memerhatikan kesehatan. Hayuk booster vaksin buat yang belum sempat.

Yulia

Pengamat tumbuhan, burung, dan kupu-kupu amatir, ibu dua anak, penulis, pustakawan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to Top