Tuesday Feb 11, 2025

Apa itu omakase?

Belakangan marak sekali pembicaraan mengenai “omakase“. Apa ya omakase itu? Kalau dilihat dari cara membacanya, tentu sepertinya berasal dari bahasa Jepang. Tapi apa ya arti sebenarnya dari omakase itu sendiri di negara asalnya? Apakah cara memasak? Cara penyajian makanan? Atau cara menyeduh minuman? Saya punya cerita tersendiri mengenai omakase ini beberapa bulan lalu.

Pada saat itu, sambil menunggu anak pertama latihan untuk kegiatan manggungnya, saya dan sang adik berjalan kaki menuju cafe terdekat dari situ. Beberapa hari lalu kami juga melakukan hal yang sama dan lumayan bagi si adik yang mengeluh kepanasan karena memang tidak ada tempat menunggu di dekat tempat latihan. Namun begitu sampai di cafe tersebut kami melihat ada papan yang dipasang sengaja di depan pintu masuk. Di dalamnya memang ada pengunjung tapi hanya 2 orang dan baristanya pun sedang sibuk mengobrol dengan mereka sambil menyeduh kopi. Saya memandangi papan yang sengaja dipasang berdiri menghalangi pintu. Diberdirikan di situ tentu ada tujuannya. Saya membaca tulisannya dan tertulis: “Omakase on process”.

Karena tidak mengerti maksud dari omakase itu apa, jadilah saya dan si adik hanya menunggu di kursi-kursi luar saja. Beberapa pengunjung lain pun mondar mandir dan ada yang bahkan ingin mencoba masuk membuka pintu tapi kemudian barista mengatakan sesuatu di dalam dan mereka pun keluar lagi.

Saat mencari tahu mengenai omakase barulah saya sedikit tahu artinya. Omakase (お任せ) secara harafiah artinya adalah “memercayakan”, “saya serahkan kepada anda”. Istilah ini digunakan pada restoran sushi. Pelanggan akan memercayakan menu pilihan pada koki. Maka pada proses ini akan melibatkan koki yang menyiapkan menu sambil menjelaskan satu per satu mengenai penyajian tersebut, juga mungkin menebak-nebak menu apa yang akan disukai oleh pelanggan. Koki pun tidak perlu khawatir menu yang diinginkan pelanggan tidak tersedia karena tentu yang disajikan penentuannya ada pada koki sehingga menggunakan bahan yang tersedia.

Karena proses yang terjadi ini melibatkan komunikasi yang lebih detail tentunya proses omakase tidak bisa tercipta jika ada pelanggan-pelanggan lain datang hilir mudik sambil memesan menu lainnya. Itulah sebabnya omakase hanya terbatas untuk pelanggan dalam jumlah sedikit misal2-5 orang dan biasanya melakukan reservasi dulu.

Tidak hanya pada restoran sushi, namun omakase kini juga terdapat pada beberapa coffeeshop di mana pelanggan akan memercayakan barista untuk memilih menu dan biji kopi apa saja yang menjadi pilihan-pilihan utama di coffeeshop itu sambil menyeduh dan menjelaskan asal usul kopi yang digunakan. Itulah kira-kira omakase pada coffeeshop sehingga menjawab pertanyaan saya di awal cerita ini kenapa coffeshop sampai ditutup untuk umum tapi baristanya ada di dalam dengan pelanggan terbatas.

Jadi, kira-kira apakah kamu juga ingin mencoba omakase nantinya baik untuk menyantap sushi maupun meminum kopi?

Yulia

Pengamat tumbuhan, burung, dan kupu-kupu amatir, ibu dua anak, penulis, pustakawan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to Top