Puasa saat pandemi
Ramadhan kali ini berarti sudah ramadhan tahun ke-3 dengan pandemi. Saya ingat betul ramadhan pertama kalinya dengan pandemi, sedih sekali rasanya karena suasana yang jauh sekali berbeda dengan ramadhan tahun-tahun sebelumnya. Meski mushola dan masjid dekat rumah tetap buka, namun meningkatnya laju penularan virus saat itu membuat kami menahan diri untuk tidak pergi tarawih di Masjid. Begitu juga dengan ramadhan selanjutnya. Dan saat idul Fitri di pandemi tahun pertama, kami benar-benar tidak pergi ke rumah keluarga karena khawatir membawa virus. Saat itu vaksin belum tersedia. Barulah pada tahun lalu, kami mulai pergi ke rumah orangtua. Namun saya menghindari kumpul-kumpul di rumah nenek karena biasanya jumlah orang yang datang sangat membludak.
Dengan laju penularan virus yang saat ini (semoga) benar-benar mengalami penurunan, semoga saja pandeminya segera berlalu. Supaya kegiatan beribadah dan silaturahim bisa lebih gencar lagi, juga perekonomian kecil yang bisa bangkit lagi. Sedih euy kalo banyak yang tutup dan bangkrut karena pembeli sedikit.
Mari berdoa yang kencang di bulan ramadhan ini, dengan kondisi yang masih pandemi, dengan kondisi barang-barang dan segala harga naik, semoga apapun kondisinya, Allah selalu memberikan kesehatan jiwa dan raga untuk kita, memberikan rezeki yang berkah dan melimpah. Aamiin Allahumma aamiin.