Ada banyak alasan tentunya mengenai “mengapa saya menulis buku?”. Untuk apa bersusah-susah merangkai kata dan menuangkannya? Supaya kepala tak penuh? Sebagai sarana untuk terus berlatih menggoyangkan pena? Atau supaya dikenal orang? Dengan segala keriweuhan dan proses yang sungguh tidak mudah, kenapa masih juga ingin menulis buku? Self publishing pula?!
Tag: Buku skoliosis
Buku self publish: Pantang padam: catatan skolioser
Ini brace saya, yang biasa menemani di setiap perjalanan dan sudut kota, tercepuk-cepuk di antara hujan di terminal, gelantungan di Kopaja, terlonjak-lonjak di perahu, dan ikut hening saat saya mengendap-ngendap untuk menjepret kupu-kupu.