Wednesday Jul 24, 2024

Mengikuti AWC di area mangrove Taman Wisata Angke

Pada tanggal 15 Januari 2023, saya dan anak-anak mengikuti kegiatan Asian Waterbird Census (AWC) di area mangrove Taman Wisata Angke. Sekitar 10 tahun yang lalu lokasi pengamatan yang sering saya datangi adalah di sekitar Suaka Margasatwa Muara Angke yang sayangnya sekarang sudah tidak mungkin didatangi lagi.

Saya bersama dua anak dan juga keponakan menaiki transportasi kereta commuter menuju Jakarta-Kota. Dari situ supaya lebih menghemat waktu kami memesan taxi hingga sampai ke tujuan.

Sampai di lokasi kami lantas berjalan saja mengikuti jembatan bambu hutan mangrove sesuka hati anak-anak. Bedanya pengamatan tanpa anak-anak dan dengan anak-anak adalah tentu saja mengikuti alur kecepatan mereka.

Taman Wisata Angke rupanya seperti yang pernah saya dengar sebelumnya yaitu menyediakan penginapan di hutan mangrove. Ini terlihat dari beberapa spot kamar-kamar dengan desain berbentuk segitiga yang dibangun di tepi-tepi jembatan kayu.

Burung yang sering terlihat adalah burung kuntul. Setelah tiba di jembatan kayu yang agak lebar, kami memakan bekal makanan ringan sambil mengamati itik benjut dengan jumlah sekitar 4-5 ekor.

Setelah itu kami lanjut berjalan dan saya melihat seekor kokokan laut yang berdiri di atas ranting pohon. Tubuh dan paruhnya condong ke arah air sehingga saya menduga ia mungkin sedang bersiap menangkap ikan. Anak pertama saya yang saat itu memegang kamera mencoba menfotonya. Awalnya ia kesulitan untuk menemukan spot tempat kokokan laut yang cukup tersembunyi. Namun kemudian ia bisa menemukan dan menjepretnya.

Kami kemudian menjumpai bird hide yang posisinya cukup tersembunyi. Anak-anak sangat tertarik sekali untuk bisa berada di bird hide, kami menanti pecuk ular Asia yang sayangnya hanya muncul sesekali.

Sambil mengamati pohon-pohon mangrove yang berada di bawah, sesekali kami mendengar suara raja-udang namun sayangnya tak terlihat wujudnya.

Menjelang pengamatan berakhir kami menjumpai cekakak sungai di tempat penanaman bibit mangrove. Setelah itu anak-anak mulai riweuh karena nggak kebagian susur air pakai perahu hehe. Akhirnya saya dan anak-anak pulang lebih dulu di saat yang lain sedang melakukan diskusi. Yang terpenting adalah anak-anak menikmati keseluruhan pengamatan hari itu.

Terima kasih kepada panitia hari itu yang sudah menyelenggarakan acara pengamatan AWC 2023. Semoga semakin banyak yang perduli terhadap burung-air dan habitatnya.

Yulia

Pengamat tumbuhan, burung, dan kupu-kupu amatir, ibu dua anak, penulis, pustakawan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to Top