Wednesday Jul 24, 2024

Main ke aquarium air tawar dan museum serangga di Taman Mini Indonesia Indah

Berhubung masih suasana liburan, kami memutuskan jalan-jalan ke aquarium air tawar dan museum serangga TMII. Dalam perhitungan kami, tempat rekreasi tersebut masih lebih murah dibandingkan Sea World Ancol dan apalagi Aquarium Jakarta. 

Keluarga kakak dan keluarga kami kemudian menaiki taxi online hingga TMII. Sayangnya sekarang taxi online dihitung sama seperti mobil pribadi sehingga kami membayar Rp 40.000 untuk biaya masuk mobil saja. Itu belum ditambah biaya masuk per orang. 

Untuk masuk ke aquarium air tawar harga tiketnya adalah Rp 30.000. Di awal pintu masuk kita bisa membeli makanan ikan dengan harga Rp 5.000 untuk ikan-ikan yang terlihat dari jembatan di pintu masuk. Uang tersebut langsung dimasukan ke kotak. 

Setelah anak-anak puas memberi makan ikan (yang nggak pernah kenyang) akhirnya kami masuk ke dalam area aquarium air tawar.

Di situ kami sudah disambut dengan ikan arapaima gigas yang super besar. Sementara di beberapa titik juga kita bisa menjumpai berbagai ikan air tawar berbagai jenis dan ukuran. 

Ketika masih berada di lantai 1, kami mendengar pengumuman bahwa dalam waktu beberapa menit lagi akan diadakan pertunjukan memberi makan ikan arapaima. Maka kami pun mendekat ke kolam untuk melihat cara pemberian makannya. Jika di Sea World pemberian makan dilakukan dengan menyelam, maka pemberian makan untuk arapaima cukup dari tepi kolam saja. 

Cara memberi makan ikan arapaima seperti ketika memancing. Ikan arapaima rupanya mengintai diam-diam lalu dalam hitungan detik menyambar umpan berupa daging ikan kecil di tongkat yang dipegang bapak petugas. Sambaran kilat seperti itu juga yang dilakukan ketika ikan menyambar mangsa di alam liar. 

Setelah itu kami menjelajah sisi lain di aquarium air tawar.

Tiket untuk masuk ke aquarium air tawar ini juga sekalian ke museum serangga. Ada berbagai macam serangga yang ada di dalamnya, mulai dari yang ada di negara lain hingga yang endemik Indonesia.

Keluar dari museum juga terdapat taman kupu-kupu di mana kita bisa menjumpai beberapa jenis kupu-kupu hidup. 

Setelah itu kami shalat dzuhur di mushola yang ada di dekat museum. Di dekat situ juga terdapat toko sovenir dan kantin. 

Yulia

Pengamat tumbuhan, burung, dan kupu-kupu amatir, ibu dua anak, penulis, pustakawan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to Top