Wednesday Jul 24, 2024

Bepergian dengan MRT di Taipei (tahun 2016)

Setidaknya selama seminggu berada di kota Taipei, kami banyak berjalan kaki untuk mencapai stasiun MRT terdekat yang kira-kira jaraknya 1 km dari apartemen tempat sepupu kami tinggal.

Berbagai destinasi yang menarik di Taipei rata-rata bisa ditempuh dengan transportasi publik seperti MRT yang sangat tepat waktu kedatangannya. MRT Taipei atau Taipei Rapid Transit System dikelola oleh Taipei Rapid Transit Cooperation. Setiap harinya MRT Taipei melayani sekitar 2 juta penumpang. Satu hal yang saya kagumi yaitu bahwa MRT di kota ini sangat ramah untuk semua penumpang, termasuk difabel, lansia dengan kursi roda, hingga orangtua yang membawa stroller bayi. Accessibility for all!

Jpeg

Jalur MRT Taipei dibagi menjadi 5 yang dibedakan berdasarkan warnanya, yaitu cokelat, merah, hijau, oranye, dan biru. Papan petunjuk dituliskan 2 bahasa yaitu dalam bahasa Mandarin dan Bahasa Inggris. Jika ingin pindah jalur kita perlu memerhatikan papan petunjuk dengan seksama. Jangan lupa juga untuk selalu membawa peta ke manapun kita pergi supaya lebih mudah. Peta ini bisa didapat di stasiun atau destinasi wisata secara gratis.

Jpeg

Tiket untuk menaiki MRT tidak berupa kertas tapi dalam bentuk koin yang dibeli melalui ticket machine. Untuk single ticket setiap sekian stasiun per orang dikenakan minimal 20 NT dan maksimal 65 NT tergantung jarak. Sementara untuk pelajar bisa lebih murah karena bisa sekalian menggunakan yoyo card atau kartu yang juga digunakan untuk absen di sekolah dan juga digunakan untuk membayar tiket bus dan lain sebagainya.Selain itu juga terdapat easy card, one day pass dan pilihan lain untuk traveler di Taipei. Namun ini nggak bisa saya jelasin karena saya pakai single ticket ajah.

Jpeg

Di setiap stasiun seluruh fasilitas umum berfungsi dengan sangat baik. Mulai dari eskalator, lift untuk penumpang khusus, hingga toilet yang selalu terbagi menjadi toilet biasa, toilet difabel, serta toilet untuk anak atau bayi.

Jpeg

Oh ya, harap perhatikan ketika naik eskalator jangan berbanjar ke samping ya tapi berbaris ke belakang di sebelah kanan. Jadi misalkan kamu lagi pergi berdua pun saat naik eskalator harus berbaris karena sebelah kiri diperuntukkan bagi penumpang lain yang terburu-buru.

Jpeg

Keamanan setiap peron juga diperhatikan sejak awal. Ini terlihat dari adanya pintu transparan otomatis di tepi peron sehingga diharapkan tidak ada penumpang yang jatuh ke peron. Pintu ini akan membuka jika kereta sudah tiba. Sebelumnya, sebagai penanda kereta akan datang maka lampu di pintu tersebut akan menyala disertai nada yang diputar.

Jpeg

Kebersihan stasiun dan di dalam MRT? Duh, jangan ditanya deh. ZUPER BERSIH. Bahkan ketika penumpang baru memasuki stasiun saja sudah dilarang untuk makan dan minum. Itu baru masuk stasiunnya lho, bukan keretanya. Di dalam MRT apalagi.

Jpeg

Ada papan informasi bertuliskan denda sekian NT bagi yang membuang sampah sembarangan, merokok, makan, dan juga minum di dalam kereta. Jumlah dendanya besuaaar! Jika ada yang melanggar memang tidak akan langsung kena tegur petugas, tapi siap-siap saja begitu turun di stasiun akan dicegat petugas dan harus membayar denda. Jadi terekam CCTV yang ada di dalam MRT. Tapi semua patuh-patuh aja tuh, nggak ada yang diam-diam melanggar.

Oh iya, meski driverless system alias nggak pake masinis, kereta atau MRT Taipei ini sangat tepat waktu lho. Juga kalo berhenti nggak kelewatan hihi. Saya baru tahu kalau MRT ini berjalan otomatis alias nggak pakai masinis pas hari ke-3 kami di sana. Karena hari itu kami kebetulan dapat gerbong paling depan, lalu saya bengong deh. Masinisnya manaaa?

Jpeg

Dari jendela depan ini semuanya kelihatan deh. Di titik tertentu jadi seperti naik roller coaster!

Khusus untuk penumpang difabel dengan kursi roda atau membawa stroller bayi, ada pintu khusus di gerbong bagian paling depan yang ukurannya lebih lebar sehingga tidak khawatir berdesakan dengan penumpang lain. Selain itu penumpang lain juga pengertian euy! Meski nggak ada ibu hamil atau lansia atau ibu yang membawa anak, rata-rata tidak ada penumpang yang mau duduk di bangku prioritas.

Selain patuh menjaga kebersihan, penumpang MRT Taipei juga sangat tertib dalam mengantri. Di setiap lantai peron ada garis memanjang sebagai patokan mengantri ke samping untuk penumpang yang akan naik. Jadi tidak boleh menutupi akses penumpang yang akan turun. Seluruh penumpang pun tidak ada yang berebutan naik atau serabat-serobot ketika kereta datang hingga mengakibatkan ada penumpang yang nggak bisa turun atau seperti teman saya di commuter line Jakarta yang sampai jatuh ngejungkel karena didorong penumpang yang berebutan naik.

Jpeg

Untuk segala kebersihan, keteraturan, dan keramahan MRT Taipei saya kasi jempol deh! Semoga nanti MRT Jakarta juga bisa hebat dalam hal kebersihan, keteraturan, kemudahan akses, dan keamanan yah! Aamiin.

Jpeg

Yulia

Pengamat tumbuhan, burung, dan kupu-kupu amatir, ibu dua anak, penulis, pustakawan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to Top