Monday Apr 29, 2024

Memandangi Maokong dari gondola

Mei, 2016

Sebelum meninggalkan Taiwan esok hari, kami menghabiskan hari terakhir kami di Maokong yang merupakan sebuah area pedesaan yang berada di area pegunungan dan terkenal dengan hasil tehnya.

Maokong dekat sekali dengan Taipei Zoo dan bisa ditempuh dengan menggunakan MRT. Karena sebagai penghasil teh, di area tersebut banyak sekali terdapat tea house.

Jpeg

Selain rileks di tea house, kita juga bisa menikmati pemandangan dengan menaiki gondola atau kereta gantung di Maokong. Tiketnya adalah sekitar 50 NT. Saat itu adalah hari sabtu dan cukup ramai namun tidak padat seperti di Taipei 101. Antrian hanya mengular sedikit dan seperti biasa, sangat tertib. Oh iya, untuk 1 gondola hanya dibatasi 4-5 orang.

Tiketnya bergambar warna-warni yang sayangnya harus dikembalikan hehe. Kalo boleh dibawa kan lumayan buat kenang-kenangan. Setelah tiket di tap pada gate yang dijaga petugas, kami pun siap naik gondola.

Jpeg

Maokong Gondola ini didirikan sejak tahun 2007 dan pada tahun 2010 dilengkapi dengan crystal cabin atau gondola yang berlantai kaca.

Maokong gondola menyajikan pemandangan hutan dan perbukitan dari ketinggian. Jika tidak takut pada ketinggian cobalah untuk menaiki gondola dengan lantai kaca atau crystal cabin agar pemandangan di bawah kaki bisa terlihat secara jelas seperti yang saat itu kami gunakan. Untuk gondola biasa, bisa diisi 5 orang penumpang namun untuk gondola berlantai kaca hanya 4 orang.

Awalnya saya cukup ngeri juga memerhatikan ketinggian yang kami tempuh dan dapat terlihat dari kaca di bawah kaki, namun lama kelamaan saya menikmati pemandangan di sekitar yang semakin seru. Pada ketinggian tertentu kami bahkan bisa melihat gedung Taipei 101 dari kejauhan.

Jpeg
Jpeg

Waktu tempuh gondola hingga stasiun akhir kurang lebih 25 menit. Di tujuan akhir tersebut terdapat berbagai tea house dengan pemandangan yang ciamik. Seluruh teh tersebut dipetik dari area kebun teh di sekitar Maokong.

Jpeg

Selain bisa minum di tempat, banyak juga toko yang menjual teh kering dan bisa kita bawa pulang. Biasanya penjual akan menyodorkan secangkir teh gratis. Cangkirnya kecil ya, jangan harap gratisan dikasi gelas teh besar kaya di warung padang.

Jpeg

Saya cuma icip-icip saja karena sudah nggak ada budget buat beli teh. Jangankan buat oleh-oleh, sebenernya buat sendiri juga mau karena di rumah tiap hari selalu ngeteh. Tapi harganya mahal buat saya heu..

Selain kedai teh juga terdapat jajanan seperti sate gurita, jus, es campur, mie, dan kue di food court yang sudah tersedia.

Jangan lupa untuk membereskan sendiri bungkus makanan dan minuman dari meja kemudian membuangnya di tempat yang sudah disediakan. Biasanya sumpit dan pembungkus makanan atau gelas minuman dibuang ke kantong yang berbeda jadi pastikan untuk memilah dulu sebelum dibuang. Pokoknya beresin sendiri yah sampai mejanya bersih, nggak ada mbak-mbak atau mas-mas yang bakal beresin.

Setelah berjalan-jalan di sekitar kedai teh kami kembali ke stasiun untuk menaiki gondola menuju stasiun awal. Jalur saat pulang ternyata lebih cepat daripada saat berangkat.

Ketika kami tiba di stasiun keberangkatan, ternyata hujan turun dengan sangat deras sehingga gondola terpaksa diberhentikan lebih cepat dan tiket pengunjung yang sudah dibeli kemudian dikembalikan.

Gondola memang tidak akan beroperasi saat turun hujan, angin kencang, ataupun disertai kilat. Rencananya gondola akan ditutup sementara waktu untuk perawatan berkala pada keesokan harinya, namun karena cuaca tidak memungkinkan akhirnya siang itu gondola pun mulai ditutup hingga satu bulan kemudian. Syukurlah kami sudah merasakan naik gondola di Maokong.

Jpeg

Yulia

Pengamat tumbuhan, burung, dan kupu-kupu amatir, ibu dua anak, penulis, pustakawan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to Top