Tuesday Dec 10, 2024

Mencicipi mie sapi halal di Shin Kong Mitsukoshi, Taipei, Taiwan

Shin Kong Mitsukoshi adalah area perbelanjaan yang berlokasi di daerah Xinyi. Untuk mencapainya kita bisa menaiki MRT dan turun di stasiun Taipei 101. Lokasinya memang tidak terlalu jauh dari menara tertinggi ke-4 itu.

Tujuan kami ke Shin Kong Mitsukoshi bukan untuk berbelanja di area tersebut, namun untuk mencicipi mie sapi atau beef noodles soup yang konon terkenal di Taiwan. Istilah lokalnya adalah niu rou mian. Bedanya dengan mie sapi lain adalah mie sapi yang kami tuju ini halal. Mencari makanan halal di Taiwan memang susah-susah gampang. Sepupu kami biasanya masak sendiri, titip rendang dari Indonesia yang kemudian dibekukan dan disimpan sebagai stok di kulkas, atau kalau mau makan di luar harus cari resto vegetarian ataupun resto yang benar-benar menyajikan makanan halal.

Niat makan mie sapi ini sebenarnya sudah mau dieksekusi pasca turun dari menara Taipei 101 namun karena sudah malam dan kami membawa rombongan bocah jadilah niat ini diwujudkan esok harinya atau hari ke-3 saya di Taipei.

Dari stasiun Taipei 101 kami berjalan kaki melewati Zhongxiao east road. Sama seperti area lainnya di Taipei, berjalan kaki di trotoar Taipei merupakan kenyamanan yang luar biasa. Tidak ada klakson-klakson dari motor yang menyerobot lewat trotoar, tidak ada jebakan batman seperti trotoar bolong yang bisa bikin kejeblos, atau bahkan pot yang sengaja ditaro di tengah trotoar buat menghalangi motor tapi juga sekaligus menyusahkan pejalan kaki. (eh, kok jadi curhat trotoar?)

Semakin mendekati area perbelanjaan, kami pun menjumpai kedai minuman teh. Di samping kedai tersebut berjajar toko-toko pakaian yang seolah memanggil-manggil tapi berat untuk dimasuki karena khawatir tergoda dan berat di ongkos. Di area sisi trotoar tersebut juga terdapat bangku dan meja taman bagi para pejalan yang ingin membeli minuman dan makanan maupun yang ingin sekedar duduk sejenak (mungkin sekadar duduk menyesali dompet yang kosong karena kalap belanja?)

Di kedai tersebut saya memilih iced tea lemon mixed fruit yang rasanya seger bener. (Gegayaan pake bahasa Inggris, bilang aja teh lemon campur buah pake es! Nggak papa lah ya. *nyengir). Sementara yang lain memilih green tea latte yang kemudian disesali karena katanya kurang segar untuk diminum siang-siang habis jalan kaki pula hehehe. Harganya sekitar 29 NT.

Kami pun melanjutkan “perjuangan” kembali untuk mencapai mie sapi halal. Semakin memasuki area perbelanjaan Shin Kong Mitsukoshi suasana berjalan kaki semakin menyenangkan karena dibuat ala pedestrian walk. Motor lewat sini? Bah! Nggak ada!

Kami akhirnya masuk ke area mall yang untungnya saya nggak nengok-nengok atau tergoda meski saat itu lagi banyak diskon karena menyambut kedatangan saya ke Taipei Hari Ibu yang jatuh beberapa hari ke depan, lalu naik eskalator menuju lantai B2, melewati berbagai restoran makan, juga resto vegetarian dan akhirnyaaa taraaaaa!

Alhamdulillah ya Allah ketemu restoran halal!

Pemilik resto mie sapi ini memang seorang muslim yang saya lupa namanya. Salah satu saudara atau teman atau siapanya ya saya nggak ngeh adalah orang Indonesia jadi nggak heran pas kami datang ia menyambut dengan bahasa Indonesia. Sebelum memesan kami pun meminta saran dari si tante yang udah bolak balik makan mie sapi mengenai menu yang akan kami pesan.

Jpeg

“Porsinya banyaaak!” kata si tante mengingatkan. Tapi beberapa dari kami kekeuh mau makan 1 porsi, yo wess lah. Sambil menunggu kami disuguhkan teh dalam cangkir-cangkir kecil yang dijajarkan rapi. Teh ini rasanya lucu buat kami heu. Soalnya (kalo versi Jepang) namanya ocha (teh) tapi pas diminum rasanya kopi. Mungkin kalo orang Sunda bilang pas habis minum, “Ini teh kopi..”

Kami pun ditanya mau mie sapi yang pedas atau tidak, saya menjawab tidak karena khawatir masakan Taiwan bakalan pedes banget. Ternyata saya salah, Sodara-sodara! Mie sapi yang versi pedas bumbu kuahnya malah lebih menggiurkan daripada yang biasa. Meski mengandung kata “pedas” namun rasanya juga nggak pedas-pedas amat. Standar lah. Duh, salah pesan deh.

Sebelum makan mie sapi kami makan makanan pembuka dulu yang mirip sama martabak atau egg pancakes atau dan bien. Kita juga bisa intip-intip pembuatan martabak ini di dapur yang tertutup kaca. Bikinnya beneran mirip seperti martabak yang di pinggir jalan tapi yang ini adonannya dipukul-pukul.

Jpeg

Martabak ala Taiwan pun disajikan dalam bentuk lembaran yang ditumpuk dan berdampingan dengan isiannya yang berupa daging sapi dan irisan daun bawang. Cara makannya ambil sedikit isian ke atas lembaran martabak tersebut, lipat, lalu makan! Makannya bisa juga pake sumpit, tapi bikin saya jadi lama karena nggak bisa pake sumpit. Akhirnya hajar aja lah pake tangan.

Nah, makan martabak itu aja ternyata udah ngeganjel perut banget trus makan mie sapi yang mangkoknya gede itu baru deh pada ngeh kalo tadi mendingan pesan 1 porsi buat berdua. Ditambah lagi 1 porsi dim sum yang ternyata bentuknya gede-gede hihi.

Beef noodles soup ini berisi mie berukuran cukup besar dan irisan-irisan daging sapi lalu ditaburi potongan daun bawang di atasnya. Harga per porsi mie sapi sekitar 180 NT.

Jpeg

Oiya kalau mau tambah sayur-sayuran juga bisa, lho. Sayurannya dipajang di etalase, nanti kalau mau kita pilih sendiri.

Jpeg

By the way, kabarnya orang Taiwan terbiasa untuk tidak menyisakan makanan. Jadi pilihannya adalah habiskan atau bungkus sisanya. Nggak gengsi donk mereka. Jadi kalo nggak habis bungkus ya! Karena kekenyangan kami pun membungkus makanan kami plus nambah menu lagi buat dibawa pulang.

Resto ini sebenarnya juga ada cabang lain di tempat yang nama daerahnya saya kurang paham. Tapi di lokasi tesebut lebih ruame pengunjung dan katanya lumayan riweuh, jadi kami mampirnya ke sini.

Kalo kamu ke Taipei jangan lupa makan mie sapi ya!

Moo!

Jpeg

Yulia

Pengamat tumbuhan, burung, dan kupu-kupu amatir, ibu dua anak, penulis, pustakawan.

2 thoughts on “Mencicipi mie sapi halal di Shin Kong Mitsukoshi, Taipei, Taiwan

  1. pengen cobain martabak ala taiwan, unik ya caranya
    pas baca ini jadi keinget drama cina, soalnya waktu itu ada adegan menikmati mie sapi 😀

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to Top