(Sebelum pandemi) piknik lagi di kampus UI dan menikmati es krim Dips Ice
2019
Sebagai program kegiatan untuk A, saya berniat memperbanyak lagi kegiatan di luar ruangan untuknya. Dan karena di depan rumah kami harus lebih banyak mengalah untuk motor saat lari-larian maka tentunya Ruang Terbuka Hijau yang ramah anak menjadi sasaran untuk kami.
Setelah sebelumnya piknik dari taman ke taman, kali ini kami kembali menyambangi kampus UI di Depok.
Saya berniat berangkat pagi-pagi. Sayangnya saat pukul 6 langit terlihat mendung sehingga kami mengurungkan niat piknik. Barulah menjelang setengah 8 langit mulai cerah. Akhirnya kami putuskan untuk berangkat pukul 9.
Kami sarapan dulu di rumah namun saya gagal menyiapkan bekal untuk dibawa. Jadilah kami hanya membawa wadah kotak makan dan botol minum untuk berjaga-jaga jika nanti membeli makanan. Sehingga kami membawa botol minum yang sudah diisi air putih dan satu lagi botol yang masih kosong.
Setibanya di kampus, Abang bertemu dosen terlebih dulu untuk beberapa keperluan. A meminta saya membeli minuman kaleng lewat vending machine yang awalnya saya tolak karena harganya lebih mahal. Tapi ia bersikeras hingga ingin menggunakan uangnya sendiri yang awalnya untuk membeli es krim. Baiklah.
Tiga kali mencoba rupanya saya gagal memasukan uang ke dalam mesin, deuh norak ya haha. Waktu kuliah ya boro-boro ada mesin beginian, jajan minumnya aja paling mahal es teh manis heu.
Sekarang mesin seperti ini bisa ditemui di banyak tempat, beberapa tahun lalu masih sangat jarang sekali. Bahkan sekalinya mencoba saat kami ke Taipei tahun 2016.
Akhirnya Abang yang mencoba memasukan lembaran uang ke mesin. Rupanya dimasukan satu per satu dan bukannya dua lembar sekaligus.
Lalu pada akhirnya kami duduk di depan gedung yang dulu tempat saya dan Abang mengantri kelas kuliah. Bedanya kali ini nungguin bocah ngabisin Milo seharga dua belas rebu -_-. Sementara si bayik ngeliatin doang, ngiler dia heu.
Pas lagi duduk-duduk itu eh disamperin mahasiswa BIPA yang lagi ada tugas wawancara. Dengan bahasa Indonesia yang terbata-bata, dua mahasiswa asal Jepang bergantian mewawancara saya dan Abang.
Setelah Milo kalengan habis, dari situ kami lanjut lagi ke perpustakaan UI. Tujuan utama yaitu piknik! Oh iya, sebelumnya beli makanan dulu di kantin. Pakai wadah makanan yang dibawa dari rumah biar nggak banyak sampah. Dua wadah untuk siomay dan ayam penyet, satu wadah kecil untuk bumbu siomay. Tapi ada satu sambal yang sudah diplastikin dari sananya saat saya beli ayam penyet.
Lalu kami berjalan kaki menuju perpustakaan. Eh, sebentar! Berhenti dulu di halte. Dulu di situ berjajar sepeda-sepeda kuning polygon milik UI. Sekarang sudah berganti. Sepeda yang sekarang tidak dijaga dan bisa kita pinjam lewat aplikasi. Selain sepeda juga ada otopet. Oh iya, ada semacam alarm kecil kalau kita menggerakan sepeda dan otopet tanpa melalui proses pinjam lebih dulu.
Sayangnya, Abang sudah install aplikasi Gowes tersebut namun ketika mau menggunakan selalu crash. Oh iya, nggak tahu kenapa tapi beberapa sepeda terlihat pedalnya copot sebelah :(.
Kami akhirnya lanjut saja jalan ke Perpustakaan UI. Alhamdulillah cuaca cerah. A akhirnya sempat juga foto lagi sama pohon baobab. Dulu ia sempat foto dengan pohon itu saat masih kecil. Lalu saat melihat pohon baobab di buku, saya mengingatkannya lagi pada pohon baobab di UI.
Akhirnyaaaa kami sampai di tujuan utama kami yaituuu: makan es krim!
Kedai es krim di perpustakaan UI namanya Dips Ice. Sebelumnya Dips Ice ini hanya mengambil spot kecil di kedai makanan sebelahnya. Sekarang sudah memiliki tempat sendiri. Uniknya, setiap hari variasi rasa yang ditawarkan berbeda-beda. Saat kami datang itu rasa yang ditawarkan adalah matcha dan thai tea. Harga es krimnya cukup murah yaitu Rp 10.000 saja.
Di situ juga terdapat lemon tea dengan harga yang sama yaitu Rp 10.000 juga. Rasanya pas, tidak terlalu asam. Kami sengaja membawa botol minum dari rumah supaya tidak menambah sampah kemasan.
Setelah selesai, kami keluar dan mengambil tempat di ruang terbuka. Saatnya makaaaan dengan siomay dan ayam penyet yang tadi dibeli.
Habis itu barulah kami bersiap ke Masjid UI untuk shalat dzuhur. Rupanya A betah berada di sana dan enggan pulang. Besok-besok insyaa Allah balik lagi ya.