Tarian kupu-kupu
Ada dunia kata-kata yang berperang di kepala,
Namun seolah sedikit waktu untuk menuangkannya.
Lalu tak adakah waktu untukku?
Bisik kupu-kupu.
Tebing-tebing di sana berdiri kokoh dan mereka selalu punya waktu untuk hempasan ombak yang bergulung jauh di bawahnya dan juga burung-burung yang menitipkan sarang di atasnya
Lalu kapan kau punya waktu untukku?
Berhenti menatap layar sejenak dan perhatikan sayapku. Ada bulatan kecil di sana kalau kau mau melihat lebih dekat. Juga corak berwarna biru dengan seleret garis cokelat.
Dan jika kau bisa, dengarlah kepak sayapku yang perlahan ini. Kalau kau tak percaya, sayapku sangat kuat sekaligus rapuh.
Aku suka hujan. Meski aku tak suka tertimpa butiran derasnya sehingga aku lebih suka sembunyi saat hujan datang.
Ketika hujan reda, aku pun keluar untuk menyongsong pelangi. Juga menari bersama aroma tanah dan rerumputan basah yang kabarnya suka memunculkan kenangan yang tiba-tiba datang di kepalamu.
Tapi yang paling kusuka tentu saja saat matahari bersinar cerah. Karena itu berarti aku punya banyak waktu untuk mencari makan tanpa perlu sembunyi.
Mari ke sini! Dengarkan dengan seksama dan kau akan bisa mendengar bunyi kepak sayapku.