Menggunakan masker sesuai kebutuhan

Meningkatnya kebutuhan akan masker di awal-awal masa pandemi, membuat stok masker menipis dan bahkan sempat susah dicari di berbagai toko dan apotek. Bahkan beberapa penjual memanfaatkan kondisi ini untuk menaikkan harga masker. Masker yang biasanya diberi harga murah kini luar biasa mahal. Bahkan ada yang menjual seharga 400.000/box.

Hal yang membuat sedih adalah saat membaca para penyintas kanker yang kesulitan mendapatkan masker padahal mereka sangat membutuhkan. Juga tentunya para dokter dan tenaga medis RS yang harus memakai masker agar tidak tertular dari pasien Covid-19.

Pada akhirnya, masker medis itu hanya boleh digunakan untuk para tenaga medis di RS. Sementara untuk masyarakat biasa diwajibkan menggunakan masker kain saat keluar rumah ataupun masker sekali pakai yang selain masker medis. 

Masker kain bisa dibuat 2 lapis. Lapisan dalam bisa diselipkan tissue basah sehingga tidak bisa tembus droplet. Sementara untuk masker kain biasa bisa digunakan maksimal 4 kali pencucian. Setelah itu kualitasnya akan menurun. 

Diharapkan masyarakat sadar diri untuk selalu menggunakan masker meski untuk bepergian jarak dekat. Selama dua tahun pandemi ini pun akhirnya pilihan masker untuk masyarakat umum semakin bervariasi dengan berbagai rupa dan merk. Harganya pun masih relatif terjangkau. Dan semakin lama, malah jadi berpikir bahwa masker tidak hanya melindungi dari virus COVID-19 saja tetapi juga dari debu dan virus flu maupun polusi udara di jalan.

Tapi yang terpenting semoga wabah segera berlalu dan kita bisa bermain lagi bersama-sama di luar ruangan ya.

Yulia

Pengamat tumbuhan, burung, dan kupu-kupu amatir, ibu dua anak, penulis, pustakawan.